Kampar, riau bertuah.co.id - Lagi dan lagi,begitulah kata kata yang dapat kita gambarkan atas kembali tetjadinya musibah korban tenggelam diobjek Wisata Pulau Cinta.Korban tenggelam yang selalu terjadi diobjek wisata Pulau cinta ini adalah akibat ketidak mampuan pengelola dalam memenuhi aturan keselamatan bagi para pengunjung.Pengelola terkesan abai dan seperti tak peduli pada nyawa yang terus melayang diobjek wisata Pulau cinta.Pengelola seakan akan hanya berlomba lomba mengeruk keuntungan dari objek wisata alam tersebut.
Ketidak pedulian pengelola objek wisata yang terletak didesa Teluk kenidai kecamatan Tambang Kampar tersebut kembali memakan korban.Dimana seorang anak atas nama Afif Nabina(6tahun) ditemukan dalam keadaan meninggal diobjek wisata Pulau cinta.Anak yang dari rumah bertujuan untuk berlibur harus kembali dalam keadaan terbujur kaku.Afif ditemukan meninggal saat bermain disungai pada hari Selasa (27/12) siang.
Kembali melayangnya nyawa manusia ini akibat ketidak pedulian para pengelola atas nyawa manusia.Sebab dikawasan objek wisata tersebut tidak dilengkapi dengan standar keselamatan.Pengelola tidak ada menyedikan jaring,alat keselamatan,batas wilayah yang boleh dan yang tidak boleh berenang,petugas keselamatan serta prosedur lainnya.
Ketidak pedulian pengelola tidak hanya terlihat dari standar keselamatan saja.Namun pengelola seakan akan tidak punya empati dan hati nurani.Dalam benak pengelola hanya memikirkan keuntungan belaka.
Jelas jelas ada sebuah nyawa yang melayang,namun dihari yang sama pengelola bersikap seperti tak ada kejadian yang baru berlangsung.Mereka terus melayani para pengunjung dan tetap acuh terhadap SOP keselamata.Para pengelola tertawa lepas mengumpulkan uang masyarakat disaat hati orang tua Afif hancur melihat anaknya sudah tidak bernyawa.
Ironinya lagi,adanya kejadian tersebut sudah seharusnya pengelola cepat tanggap bukan malah abai.Pengelola juga baru mengabarkan tentang kejadian naas tersebut setelah 3 jam usai nyawa seorang anak manusia kepada pihak berwajib.Seakan akan mereka tidak mau tahu bahwa dipulau cinta kembali memakan korban yang kesekian kalinya.Bahkan untuk sekedar melapor saja mereka teledor.
Mendapati masih banyak pengunjung dihari naas tersebut,awak media coba menanyakan pada salah seorang pengunjung bernama yuli.Menurut yuli dirinya tidak mengetahui bahwa ada orang yang hanyut hari ini dipulau cinta.Bahkan tidak ada tanda tanda baru saja terjadi musibah disana.
"Kami datang kesini karena anak anak memang ingin main kesungai.Apalagi pilihan wisata diRiau agak susah.Pulau cinta adalah salah satu alternatif.Selain dekat juga biaya tidak terlalu besar."
"Saat masuk kesini,kami tadi dipungut biaya dan juga parkir.Memang soal standar keselamatan tidak terlalu diperhatikan.Sebab tidak ada petugas yang berjaga jika terjadi hal hal yang tidak diinginka.Bahkan lebih banyak yang jadi petugas parkir dan penjualan tiket dari pada yang berjaga disungai.Oleh sebab itu anak anak tidak dibiarkan main jauh jauh."
"Soal ada yang tenggelam,bukan kali ini saja didengar.Bahkan sudah sering.Namun tidak pernah ada perbaikan.Mungkin dalam pikiran mereka hanya keuntungan belaka saja.
Sudah saatnya Pemkab kampar melakukan tindakan tegas pada pengelola yang tidak peduli pada nyawa manusia.Yang jadi korban disana bukanlah binatang tapi adalah rakyat Indonesia yang 1 nyawa sangat berharga.Pemkab jangan hanya tutup mata dan pembiaran.Jangan ada lagi nyawa yang melayang sia sia hanya karena pengelola melupakan faktor keselamatan.Sudah cukup Afif jadi korban oleh orang orang yang cuma mencari keuntungan belaka.