Said Aqil: Jadikan Budaya Sebagai Infrastruktur Agama

No comment 724 views
banner 160x600

riaubertuah.id

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyampaikan sambutan jelang waktu buka puasa di acara buka bersama di kediaman pribadi Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang.

Dalam kesempatan itu ia menyinggung soal amanah yang tersemat dalam pundak setiap insan, yakni amanah diniyah (agama) dan amanah wathoniyah (kebangsaan).

Dalam Islam, terdapat amanah untuk mempertahankan budaya yakni Islam Nusantara.

“Kita jadikan budaya sebagai infrastruktur agama. Jangan kebalik,” kata Said Aqil, Selasa (6/6/2017).

Ia pun memberi contoh, misalnya sarung atau baju batik sebagai bentuk budaya. Sarung digunakan untuk solat dan beribadah.

“Jangan dibalik. Agama untuk budaya, gamis untuk demo, itu enggak bener,” ucapnya disambut tawa hadirin.

“Sarung budaya Jawa, batik budaya nusantara, untuk solat, untuk ibadah. Jangan kebalik. Jangan solat Jumat untuk politik itu enggak bener, menurut saya,” sambungnya.

Said Aqil melanjutkan, nasionalisme juga merupakan bagian dari agama. Bagian dari iman kepada Allah SWT.

Dua amanat tersebut, yakni amanah diniyah dan wathoniyah menurutnya harus dipertahankan.

“Ini sudah tercakup dalam Pancasila. Amanah diniyah dan amanah wathoniyah, dua duanya amanah dari Allah SWT di atas pundak kita semua,” tuturnya.