PURWAKARTA — Kabupaten Purwakarta, akan membangun kampung budaya berbasis dua bahasa. Adapun bahasa yang dikembangkan yaitu Bahasa Sunda dan Bahasa Inggris. Kawasan tersebut, berada di Desa Sumurugul, Kecamatan Wanayasa. Dengan begitu, wilayah itu akan dikenal dengan sebutan Kampung Sunda Inggris.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, saat ini masyarakat di desa itu sedang dipersiapkan. Hal itu termasuk, warga mengikuti pelatihan Bahasa Inggris. Dengan menguasai bahasa asing ini, diharapkan masyarakat setempat mampu menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. “Selain bahasa asing, kita juga tidak ingin meninggalkan bahasa lokal, yaitu Bahasa Sunda,” ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Jumat (9/6).
Menurut Dedi, ia ingin wilayahnya memiliki perkampungan yang memenuhi standar internasional. Jadi, tak hanya menjual panorama keindahan alamnya. Tetapi, masyarakatnya juga bisa berinteraksi dengan wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu, masyarakat di Desa Sumurugul juga bisa ‘menjual’ budaya berbasis kearifan lokal.
Dedi menyebutkan, di wilayahnya memang ada sejumlah perkampungan yang masih memegang budaya seperti, di Kampung Kahuripan, Desa Cihanjawar. Kampung tersebut, saat ini sudah terkenal terutama, bagi anak-anak sekolah dari Jakarta. Setiap libur sekolah, ratusan pelajar Jakarta berlibur ke kampung itu dengan pola home stay.
Para pelajar, mengikuti aktivitas penduduk setempat mulai dari membajak sawah, tanam padi hingga panen. Mereka juga diajarkan bagaimana cara menganyam dari bahan bambu dan membuat gula dari bahan air sadapan pohon aren.
Akan tetapi, di Kampung Kahuripan itu masyarakatnya hanya bisa dua bahasa yaitu sunda dan Indonesia. Dengan begitu, ketika ada turis mancanegara berlibur ke kawasan itu, mereka kesulitan berinteraksi.
Dengan kondisi itu, Dedi ingin ada masyarakat di wilayahnya yang mahir berbahasa Inggris. Maka dipilihlah, 3.000 jiwa yang ada di Desa Sumurugul tersebut. Kemudian, lokasi ini akan menjadi tujuan wisata baru. Konsepnya tak jauh beda dengan kampung budaya lainnya yaitu, wisatawan bisa berlibur dengan cara homestay.
“Dalam waktu dekat, akan segera diresmikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar, mengatakan, saat ini warga di Desa Sumurugul sedang mendapatkan pelatihan intensif terutama, pelatihan Bahasa Inggris. Jika mereka sudah siap dan mahir, baru kampung budaya ini akan segera diresmikan. “Minta doanya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah siap. Jadi, pada libur akhir tahun nanti kampung ini sudah bisa dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara,” ujarnya.as