Pemprov Riau Bergerak Cepat Untuk Memberikan Bantuan Kepada Masyarakat Suku Laut

banner 160x600

riaubertuah.id

PEKANBARU , riaubertuah.co.id , - Pemerintah Provinsi Riau, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), langsung bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada masyarakat suku laut. Bantuan berupa sembako dan perbaikan rumah yang rusak berat dan ringan, akibat terjangan ombak tinggi laut yang mencapai 4 meter.

Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal, mengatakan bantuan berupa sembako telah dikirimkan untuk keperluan masyarakat. Kejadian ini hampir setiap tahun terjadi di wilayah laut terutama di akhir tahun. 

“Kita sudah mengirimkan logistik berupa sembako untuk keperluan masyarakat. Disesuaikan dengan jumlah masyarakat suku laut yang terdampak, berupa 50 kotak mi instan, 100 liter minyak goreng, gula pasir 100 kg dan sarden 100 kaleng. Bantuan sudah diterima oleh masyarakat,” jelas Edy Afrizal Senin (13/12/2021).

Dijelaskan Edy, kondisi rumah yang rusak akibat diterjang ombak tinggi sudan didata, baik yang rusak berat dan rusak ringan. Rata-rata rumah suku laut terbuat dari papan dan berada di atas pinggiran laut dan diatas air, sehingga ketika terjadi ombak tinggi rumah terangkat ke atas dan banyak yang rusak akibat diterjang ombak.

“Dari data yang kami terima ada sebanyak 18 rumah rusak ringan akibat air pasang dan angin kencang, satu rusak berat. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, sekitar 10 jiwa yang terdampak. Ini laporan dari pihak Kecamatan Concong dan Pemkab Inhil. Mudah-mudahan rumah yang rusak berat bisa segera diperbaiki,” ungkap Edy Afrizal.

Sementara itu, Presiden bangsa orang laut, PRj Haryono, mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada pekan lalu. Ombak setinggi 3 sampai 4 meter terjadi di Kecamatan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir, . Kejadian permukiman Suku Laut, ombak menerjang permukiman secara tiba-tiba. 

“Ombak laut tinggi terjadi akibat musim angin utara atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan meno utaru. Angin utara dari Desember sampai Februari. Tapi tahun ini itu gelombang paling tinggi dari biasanya," ujar Haryono. (MCR)

 

(Mediacenter Riau/ji)