RDP Komisi II DPRD Kota Pekanbaru dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di antaranya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Madani, PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) dan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru Madani pada Senin (17/2/25).
Pekanbaru, riaubertuah.co.id - Komisi II DPRD Kota Pekanbaru yang menaungi Bidang perekenomian memanggil beberapa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di antaranya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Madani, PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) dan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru Madani pada Senin (17/2/25).
Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini di pimpin langsung oleh Ketua Komisi II Zainal Arifin dari Fraksi Gerindra, Wakil Ketua Komisi II Yasser Hamidy dari Fraksi PKS, Sekretaris Komisi II Muhammad Rizki Rinaldi Fraksi NasDem, Anggota dr Meiza Ningsih M Ked dari Fraksi PKS, Mona Sri Wahyuni dari Fraksi PAN, Jepta Sitohang dari Partai Demokrat, Rizky Bagus Oka dari Fraksi Gerindra, Syamsul Bahri dari Fraksi Golkar, dan Davit Marihot Silaban dari Fraksi PDIP.
Saat rapat di skors untuk sementara awak media mencoba meminta keterangan kepada Ketua Komisis II DPRD Kota Pekanbaru Zainal Arifin dari Fraksi Gerindra terkait tujuan pemanggilan tiga perusaahan daerah yang menjalankan usaha baik di bidang pengadaan air minum, jasa perbankan dan pengembangan usaha Jaringan gas (jargas), Wisata Danau Kayangan dan Kawasan Industri Tenayan (KIT).
“Hari ini kita sengaja mengundang BUMD yang berada di bawah Komisi III Bidang Ekonomi ada PT SPP, PDAM Tirta Siak dan Bank BPR Pekanbaru dalam rangka rapat evaluasi kinerja ketiga perusahaan BUMD tersebut,” Kata Zainal Arifin.
“Sebelum di skors tadi yang baru selesai ini adalah dari PDAM Tirta Siak banyaknya keluhan masyarakat terhadap pihak ketiga dalam hal ini para investor yang bekerjasama dengan pihak PDAM terkait pekerjaan penggalian pemipaan yang tersebar hampir seluruh wilayah Kota Pekanbaru,” sambungnya.
“Kawan-kawan dari Komisi II mengeluhkan banyaknya jalan-jalan yang rusak hal ini dapat dilihat dari banyak galian-galian di berbagai titik ruas jalan di Kota Pekanbaru,” ucap lagi.
Dalam rapat terungkap bahwa pengerjaan pemipaan bukan di kerjakan oleh PDAM Tirta Siak Madani yang hanya sebagai penyedia air minum bukan kontraktor tentu saja pekerjaan ini erat kaitanya oleh pihak Investor.
“Dalam waktu dekat kami akan mengundang para investor tersebut terkait sejauhmana permasalahanya dan sudah sampai dimana progress pekerjaan yang telah mereka laksanakan,” sampai Zainal Arifin.
PDAM Tirta Siak Madani hadir langsung Direktur Utama Agung Anugrah bersama jajaran Direksi lainya berikut paralegal juga.
Kerugian PDAM Tirta Siak
Agung Anugrah mengatakan target proyek akan selesai pada tahun 2028 seluruh jaringan perpipaan sudah harus terkoneksi.
Terkait Adanya kebocoran air dimana tingkat RNW yang tinggi terbagi dua yaitu comercial loses airnya tidak bocor namun adanya ilegal conection dan fisical loses terjadinya kebocoran air langsung dari jaringan pemipaan yang langsung naik ke atas, yang tidak naik ke atas cuma rembesan saja kita tidak pernah tahu. Hal-hal inilah sering perbaiki dan recovery. Keadaan ini banyak terjadi di jaringan pipa yang sudah lama.
“Saat ini di Zona dua ada 7.000 pelanggan, yang sudah mengunakan pipa baru sekitar 1.500 orang pelanggan dan sisanya 5.500 orang pelanggan masih menggunakan pipa lama,” kata Agung Anugrah.
“Nantinya secara bertahap akan kita alihkan para pelanggan sisanya 5.500 tersebut menggunakan pipa yang baru. Sehingga dengan beralihnya pemakaian pipa ke jaringan pipa yang baru permasalahan kebocoran akan terselasaikan akan cukup signifikan beberapa tahun ke depan seiring dengan berjalannya waktu dan terus melakukan perbaikan,” sampainya.
Agung Nugraha berbicara tentang total kerugian yang di derita PDAM Tirta Siak Madani saat ini bisa di cek ke sekretariat, “Kita melihat adanya skema investasi kemudian adanya pembelian air curah kepada pihak investor yang adalah skema kerjasama,” jelasnya.
“Jadi jika kita melihat kerugian perusahaan itu kita melihat dari modal yang di setor berapa kemudian berapa keuntungan yang di hasilkan, modal yang di setor tahun 2024 sebetulnya kalau bicara setoran dari Pemko dapat dilihat dari realasisai penyertaan modal periode lima tahun bahkan periode tujuh ahun ke belakang ini memang kecil, yang banyak itu di terima pada saat PDAM Tirta Siak Madani ini didirikan hingga kini totalnya sudah berjumlah senilai 169 M dan hal ini harus bisa di tutup dengan pendapatan operasional,” ujarnya panjang lebar.
Permasalahan-permasalahan yang ada inilah menyebabkan secara catatan keuangan PDAM Tirta Siak masih merugi hingga saat ini.
Solusi Agar Mampu Menutupi Kerugian – Kerugian Yang Ada
Ada beberapa solusi yang tengah di laksanakan oleh pihak manajemen PDAM Tirta Siak ;
Pertama, dengan penambahan jumlah jaringan pipa yang baru.
Kedua, meningkatkan jumlah pelanggan secara masif.
Ketiga mengalihkan masyarakat Kota Pekanbaru dari awalnya menggunakan air tanah menjadi air PDAM , karena penggunaan air tanah itu akan berdampak merusak lingkungan dan akan berdampak pada kesehatan saat air tanah digunakan untuk MCK atau air minum belum tentu bersih baik secara kasat mata atau hanya opini atau terbukti secara klinis.
Pihak PDAM Tirta Siak mengklaim bahwa air produksi PDAM kwalitas airnya sudah teruji secara klinis dari berbagai macam laboratorium sesuai standart permenkes No 2 tahun 2023. Sehingga air yang di produksi oleh PDAM untuk mewujudkan kwalitas lingkungan bagi masyarakat Kota Pekanbaru yang lebih sehat.
Studi Kelayakan Kepuasan Pelanggan Terhadap Tingkat Kwalitas Air Hasil Produksi PDAM
Saat ini sedang dilaksanakan studi kelayakan terhadap tingkat kwalitas air minum yang di hasilkan oleh PDAM Tirta Siak Madani yakni Real Demand Survey (RDS) dan Survey Kepuasan Pelanggan (SKP). Dan hasilnya akan menjadi dasar pihak manajemen PDAM Tirta Siak untuk membuat perhitungan-perhitungan dan rencana ke depan.
Warisan Kerugian dan Cara menyikapinya
Dalam setiap pertukaran kepala daerah dari dahulu sampai saat ini kondisi laporan keuangan PDAM Tirta Siak Madani masih tetap dalam keadaan merugi.
Terkait hal tersebut Direktur Utama Agung Anugrah telah melaksanakan berbagai hal untuk mengatasinya agar meminimalisir dan menekan turun ke bawah angka kerugian yang di derita oleh perusahaan yang di bawah kendalinya selama empat tahun masa kepemimpinanya.
“Kita tidak bisa melihat kinerja itu dari angkanya saja, pada saat berlangsung ini proyek ini dari tahun 2021 kita di hadapkan pada permasalahan-permasalahan internal perusahaan dari berbagai aspek, pertama aspek keuangan di situ ada kerugian berlangsung secara puluhan tahun di situ juga ada hutang yang banyak karena biaya operasional, kedua kondisi SDM di internal PDAM Tirta Siak kalau di lihat catatan dokumen yang ada disitu tidak ada proses rekrutmen dan Saya tidak tau sampai tidak adanya proses rekrutmen ini tentu saja permasalahan tersendiri yang harus kita selesaikan,” ungkapnya.
“Ketiga ada masalah terkait pendataan kita, jadi jaringan pipa peta-peta saat proyek berjalan petanya tidak ada sehingga ini menjadi hal mendasar yang harus kita gambar ulang dan kita juga mencari menyesuaikan apa yang kita dapatkan kemudian realisasi di lapangan peta tersebut,” ucapnya lagi.
“Keempat di lapangan di jumpai Water Meter (WM) di pelanggan yang dalam keadaan rusak dan itu mencapai lebih 50% ini harus di lakukan perbaikan dan saat ini kita terus melakukan perbaikan, istilahnya bukan perbaikan normalisasi WM. WM itu di dunia PDAM kita istilahkan berkondisi artinya dia tidak bisa di baca secara ideal kalau WM nya normal,” sampai Agung Anugrah.
“Kelima Saya semenjak proyek ini berlangsung sejak tahun 2021 Saya belum ada menemukan Standar Operating Procedure (SOP) bagaimana perusahaan bekerja, alur komplen pelanggan, alur pasang baru, alur baca meter tidak pernah Saya lihat dokumen Saya dalam hal ini tidak menyebutkan tidak ada dokumenya. Sehingga Kami menyusun yang baru yang telah di selesaikan pada bulan September 2021 dan itupun terus menerus kita melakukan penyesuaian dengan kondisi terkini. SOP ini outputnya ada dua yang pertama untuk menghasilkan kwalitas yang diharapakan dan terkontrol secara akuntabilitas. Keenam kwalitas air dan kontinyuitas, kwantitas ini juga bermasalah permasalahanya. Salah satu solusinya dengsn adanya proyek SPAM ini,” sambungnya.
Di akhir Masa Kerja Dirut Berjanji Untuk Terus Memperbaiki Seluruh Permasalahan Yang Ada
Sesuai dengan target yang di amanahkan oleh Pemko dan DPRD Kota Pekanbaru terhadap kinerja Dirut PDAM Tirta Siak agar menyelesaikan setiap permasalahan yang ada sebagai bentuk tanggung jawab profesionalitasnya Agung Anugrah berjanji untuk terus melaksanakan perbaikan.
“Insya Allah akan membaik Saya yakin tapi kalau Zero Damage perlu waktu secara realistis, coba kita perhatikan saat perusahaan saat melakukan recovery itu menyusun planning untuk beberapa tahun kedepan baru permasalahanya selesai,” ucapnya optimis.
“Dan ketika permasalahanya selesai , Nah saat permasalahan selesai next stepnya adalah expansi kita di hadapkan pada saat ini kita di hadapkan pada dua kondisi yang mana bersamaan kita selesaikan pertama expansi yang kedua penyelesaian permasalahan internal perusahaan. Apakah ke depanya akan membaik Saya sangat yakin ke depanya akan membaik. Dan sekarangpun sudah nampak perbaikanya,” tutup Agung Anugrah.