PEKANBARU, RIAUBERTUAH.CO.ID - Guna menanamkan nilai-nilai dasar pelayanan mahasiswa dan kemurahan hati dalam menjalankan tugas dengan baik dan ikhlas, serta memberikan pemahaman dan pengetahuan mendalam berkaitan dengan advokasi dan kesejahteraan mahasiswa, DEMA FTK menggelar kegiatan tersebut di aula lt 3 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Tantangan mahasiswa pasca reformasi sangat banyak seperti komersialisasi pendidikan tinggi, ketidak pedulian mahasiswa dengan sistem kampus, praktik birokrat kampus, larangan diskusi, jam malam, dan masih banyak lainnya.
Mahasiswa harus semakin peduli, Setidaknya minimal dengan belajar advokasi, mahasiswa dapat menumbuhkan kepedulian dengan dekat dan langsung terjun ke masalah sosial yang ada dilapangan, mengasah kepedulian dengan belajar mengenai aturan, dan mempertahankan kepedulian dengan mendokumentasi setiap gerakan yang telah dilakukan meskipun hal tersebut berhasil atau tidak.
Selain itu kegiatan ini menambahkan, dalam merumuskan advokasi kampus, mahasiswa harus siap membekali diri dengan pengetahuan dalam menentukan isu advokasi, membentuk kelompok inti, menyusun perencanaan strategis, dan mengidentifikasi pemangku kepentingan di kampus.
“Kami juga ingin memberikan gambaran kepada mahasiswa bahwa perlu penguatan advokasi dengan riset dan data media serta memahami aturan yang membahayakan.” ucap raja ketua DEMA FTK.
Pelatihan advokasi merupakan program kerja Advokesma DEMA FTK yang baru kali ini terselenggara. Advokasi ini diharapkan menjadi bekal pertama mahasiswa untuk dapat kritis berfikir dan memahami masalah yang ada, sehingga dapat dengan bijak menghadapi dan menyelesaikannya